Hai Bunbeb! Gimana stay at homenyaaaaa.. Amankah? Hahaha. Biar tambah mupeng aku posting #mamacansolojogjatrip di bulan Januari kemarin ya. Tadinya mau segera ku-posting namun karena sifat tar-sok melekat pada jati diri sagitarius, tau2 udah Agustus aja dan saya belum posting doong. Hehe. Nah sama kayak Samosir Trip kemarin, perjalanan kali ini juga singkat sesingkat-singkatnya layaknya cinta satu malam. Ye kaan.. Kali ini sama ya gengs, saya melakukan perjalanan sendiri ke Solo dan Jogjakarta. Kenapa Jogja? Karena aku jatuh cinta banget sama Jogja. I prefer Jogja than Bali. Haha. Rasanya jarang banget deh orang yang setuju sama pernyataan aku tadi. Dulu saya pernah tinggal 1 bulan di sana untuk menyelesaikan skripsi. Padahal bisa banget pilih tema di Jakarta, tidak usah jauh- jauh ke Jogja. Sejak itu saya sering pergi main ke Jogja dan sampai sekarang tidak pernah bosan. Dimataku Jogja punya banyak hal menarik yang bisa dieksplor. Malah saya membayangkan menghabiskan masa tua disana. Aw, se-jatuhcinta itu ya. Alasan kedua adalah impulsif aja. Nggak paham juga mendadak dapat ilham search tiket Jakarta-Solo di Traveloka (langsung beli lagi). Alasan ketiga (dan terpenting) adalah budget. Kemarin kan udah lumayan yah habisin budget ke Medan, nah sekarang versi iritnya. Jogja itu dengan 12.000 rupiah saja bisa makan puas pakai ayam dan es the manis loh. Best kan. Urutan persiapannya sedikit berbeda dengan Samosir trip kemarin karena saya tidak menginap. Selain itu fotografer langganan saya sudah merangkap rental mobil sehingga persiapannya jauh lebih simple. Saya beli tiket persawat ke Solo karena pada saat itu masih galau antara mau start dari Solo atau langsung Jogja saja. Kali ini saya pesan di Traveloka ya bunbeb secara mereka ada poinnya rewardnya ye kan. Hahaha.Untuk fotografer, dulu saya pernah pakai jasa mas Wahyu Ananda (Anda). Seorang fotografer yang secara tidak sengaja ketemu lewat pecarian menggunakan hastag. Tahun 2018 saya pernah jalan- jalan sama mama dan anak2 dan secara impulsif mamaku beride untuk sewa fotografer. Saya awalnya merasa aneh tapi yaudalah ya ikutin aja maunya orang tua. Terkejutnya itu adalah momen terakhir kami jalan bersama sebelum mama meninggal. Waktu itu mama puas banget sama jasa fotonya Anda. Mama tidak berhenti posting di akun FB dan happy banget cerita sama teman-temannya kalau dia pernah kayak artis. Jalan- jalan dengan menyewa fotografer. Hiks. Se-emosional itu kan bunbeb.. Btw Anda baik dalam meng-handle anak kecil. Hahaha. Anak saya yang pertama bukan anak yang ramah tapi nempel banget dong sama Anda. Best loh bunbeb. Hehe. Jadi, intinya Anda adalah bagian dari kenangan momen terakhir saya dan mama. Lanjut yaa bun ceritanyaaa… Saya berangkat dari bandara Halim Perdanakusuma jam 6.15 dan mendarat di Solo (Adi Soemarno) pada pukul 7 pagi. Kemudian saya dijemput oleh Anda dan pergi ke lokasi pertama kami adalah De Tjolomadoe, bekas pabrik gula yang saat ini dijadikan objek wisata. Perjalanan hanya 10 menit dari bandara. Sayang sekali wisata ini baru dibuka pada pulul 9.30 sehingga kami hanya bisa foto- foto dibagian luarnya saja. Pukul 8.30 kami melanjutkan perjalanan ke bukit Pengilon (Jogjakarta). Perjalanan ditempuh selama sekitar 2,5 jam. Kami sampai di sana pukul 11.00. Setelah turun dari mobil kami melakukkan pendakian yang cukup sulit menurut saya. Level kesulitannya dua kali lipat bukit Holbung. Bunbeb yang mau kesini sebaiknya terbiasa dengan olahraga tipe cardio ya karena selain jauh (perkiraanku sekitar 2km), pendakiannya cukup terjal. Sudah ada jalan setapak pada beberapa titik tapi bukan berarti lebih gampang ya. Tetap saja terjal dan harus siaga untuk menentukan mau berpegangan dan berpijak dimana. Jalan setapak (ini benar- benar setapak ya bunbeb. Sempit banget) mengelilingi gunung jadi di sisi kanan/kiri kita adalah jurang. Kalau mau instastory sebaiknya berhenti dulu atau memastikan Langkah kita ya bunbeb. Hehe. Setelah selesai berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Timang. Sebuah objek wisata berupa pantai terletak di antara Pantai Siung dan Pantai Sundak Gunungkidul. Keunikan pantai ini ialah terdapat sebuah pulau yang menjadi habitat lobster laut diseberang pantai. Perjalan dari bukit Pangilon sekitar 30 menit. Akses menuju pantai ini cukup sulit karena jalan ke arah pantai ini masih banyak yang belum diaspal. Untuk mencapainya harus menyewa jeep ya bunbeb. Mobil biasa ditakutkan sobek rodanya dan tidak mampu menanjak. Setelah turun dari jeep, kami naik kereta gantung yang dioperasikan secara manual. Juara loh gengs, ditarik oleh 3 orang di masing- masing sisi menggunakan kekuatan 6 katrol. Hahaaha. Ayo ada yang masih inget katrol apaan gaaa.. *usia tidak bohong. Singkat cerita kami foto- foto disana dan melanjutkan perjalanan ke lokasi terakhir: Gumuk Pasir Parang Kusumo. Perjalanan kami tempuh selama 1,5 jam. Lokasi ini mengingatkan saya waktu shooting AADC dulu. Laah haluuu.. Hahaha. Buat yang belum tahu Gumuk Pasir adalah lokasi wisata yang berbentuk gundukan-gundukan pasir yang terhampar luas yang terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini cantik sekali pada sore hari ketika matahari tenggelam. Semakin sore semakin ramai ya gengs. Jadi harus pintar2 curi- curi posisi agar dapat foto yang bersih dari pengunjung lain. Setelah foto dan berkeliling selama 1 jam lamanya, saya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tugu. Ssaya naik KRL Taksaka Malam menuju stasiun Gambir. Sampai di Gambir subuh pada hari berikutnya dan pulang ke Tangerang naik kereta komuter. Sampai rumah kurang lebih pukul 8 pagi dan kembali pada aktifitas saya sebagai ibu. Perjalanan yang singkat, padat dan bahagia. Itinerary Solo-Jogja 2D 1N 6.15 - 7.00 Jakata (CGK)- Solo (Adi Soemarno) 07.15 - 8.30 De Tjolomadoe. Perjalanan cuma 10 menit) 8.30 – 11.00 Perjalanan ke bukit Pengilon 11.00-13.00 Foto- foto di bukit pengilon 13.00 - 13.30 Perjalanan ke Pantai Timang 13.30 - 15.00 Foto2 di Pantai Timang 15.30 - 17.00 Perjalanan ke gumuk pasir parang kusumo 17.00 -18.00 Foto- foto di Gumuk Pasir Parangkusumo 18.00 -19.00 OTW Stasiun Tugu 20.45 Pulang lain KRL Taksaka Malam ke Gambir Minggu 05.30 sampai di Gambir TOTAL BUDGET: 450.000 Tiket pergi CGK _ Adi Sumarno 1.000.000 Fotografer dan akomodasi 450.000 Sewa Jip ke pantai Timang 10.000 1x Retribusi Bukit Pengilon 100.000 1x Retribusi pantai Timang 10.000 1x Retribusi Bukit Pengilon 150.000 3x Makan TOTAL : 2.170.000
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello to all die hard mom. I’m Savitri Makes, this blog is about my life surrounded by two little munchkin finding perfect parenting platform. Inspiring? Not really. More like me sharing insights about #motherhoodlyfe. Enjoy! Archives
December 2021
Categories |