Hello, I'm Savitri Makes!
  • Home
  • About
  • Blog
    • Review >
      • Places
      • Stuff
    • Playdate
    • GreenMama
    • Self Thoughts
    • All
  • Contact
  • Subscribe
Picture

Asah Rasa Peduli dan Kebesaran Hati Anak Menjadi Aksi Hebat!

5/25/2019

0 Comments

 
Picture
Baru pertama kali I’m saying yes to attend event-nya susu formula. Tadinya si saya pikir yaudah seperti event biasa, turn out acara ini jauh di luar ekspektasi saya. Berbeda dengan sufor yang lain yang sering kali fokus pada produknya, Bebelac gives me something different​.
​ 
Diawali dengan penjelasan ibu Roslina Verauli, M. Psi tentang kecerdasan emosi yang dapat memaksimalkan perkembangan otak. Beliau menjelaskan bahwa ketika empati dan rasa peduli seorang anak yang terasah dengan baik, maka akan mendorongnya untuk memiliki perilaku membantu orang lain tanpa pamrih. Anak akan terbiasa mencari solusi yang tepat atas pemenuhan empatinya rasa peduli dan empatinya. Panjang yaa.. yuk kita cari tahu apa artinya..

Saya baru tahu bahwa ternyata empati sesorang harus difasilitasi dan distimulasi untuk tumbuh. Salah satu bentuk kecerdasan emosional ini terbentuk di rentang usia lima tahun pertama. Empati yang kemudian diasah akan berubah menjadi sebuah “aksi hebat” melalui kondisi dan tuntutan situasi yang ada. Jika aksi hebat tersebut ter-maintain dengan baik, maka secara otomatis anak akan memiliki “pro-social behavior”. Pro-social behavior ini kemudian akan membuat anak menjadi tanggap bersosialisasi. Tindakan pro-sosial dapat dilihat dari bagaimana anak mau :
  • Menolong
  • Berbagi
  • Bekerjasama, termasuk mampu bekerja sama dalam menyelesaikan konflik

Picture

Pada perkembangan empatinya, seorang anak akan berada pada fase personal reasoning, yaitu mengerti alasan atas sebuah perasaan. Misalnya mengapa orang lain bersedih, senang atau panik. Kemudian dilanjutkan dengan fase mental state understanding dimana dia berusaha memahami sebuah perasaan dari sudut pandang orang yang mengalami.

Terdapat 5 tahapan perkembangan empati anak.
  1. Secara reflek ikut bereaksi yang sama. Contohnya bayi menangis jika mendengar tangisan bayi lain.
  2. Berempati  tanpa batas. Contohnya anak ikut menangis jika melihat ibunya menangis. Pada fase ini anak sudah merasakan empati namun tidak tahu apa yang harus dilakukan.
  3. Berempati tapi masih dalam sudut pandang egosentris.
  4. Semakin mampu berempati dalam cara yang tepat.
  5. Semakin mampu berempati dengan kemampuan berpikir yang lebih baik.
Fase 1 dan 2 dialami oleh ak dibawah 1 tahun, sedangkan fase 4 dan 5 merupakan perkembangan lanjutkannya ketika berusia 4 tahun keatas.

Setiap anak memiliki kesempatan melalui fase ini dan bagi kita, orang tua adalah kewajiban untuk memberi kesempatan anak untuk berbagi. Pahami dengan baik bahwa orang tua merupakan value agent dimana kita bertindak sebagai agen sosialisasi pertama bagi anak. Anak akan belajar dari perilaku orang tua sehingga kita wajib memberikan contoh melalui perilaku instead of hanya menasehati.

Mama dan papa juga jangan lupa untuk selalu memberikan reinforcement (penguatan) seperti pujian agar perbuatan baik terulang kembali ya.
​
Picture

Selanjutnya talkshow dilanjukan dengan sharing dari Prof. DR. dr. Saptawati Bardasono, M. Sc selaku dokter bakat nutrisi. Beliau membahas bahan baku aksi hebat lainnya, yaitu pemenuhan nutrisi yang lengkap melalui pencernaan yang sehat. Kedua hal ini adalah fondasi penting agar si kecil siap menerima stimulasi untuk melatih kemampuan daya pikir dan kebesaran hatinya. Nutrisi yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang dan mampu diserap dengan baik oleh sistem pencernaan anak dapat berpengaruh tidak hanya untuk perkembangan otak namun juga emosi si Kecil. Jika saluran pencernaan tidak sehat, mau makan makanan bergizi seperti apapun peyerapannya tidak akan sempurna. Dinding saluran cerna membutuhkan prebiotik, yaitu makanan microbiota yang ada pada usus
Kembali lagi pada hubungan pencernaan dengan otak. Ternyata banyak penelitian yang menyebutkan bawha perkembangan otak serta emosi bisa distimulasi dengan makanan lewat saluran pencernaan. 

Gut-Brain Talk Mechanism
Sebuah mekanisme dimana saluran pencernaan dan otak melakukan komunikasi timbal balik. Contohnya jika kita gugup, otak akan mengirimkan signal negatif ke pencernaan. Akibatnya terjadilah rasa mules atau sakit perut. Sebaliknya jika perut merasa lapar akan memberikan unhappy signal ke otak dan otak akan responed it negavively, seperti badmood, cepat marah, uring- uringan, lebih sensitif, mudah lelah dan cemas. Ternyata ini jawabannya kenapa perempuan kalau sedang menstruasi mendadak jadi super duper sensitif. Hahahaha.
Wow banget kan, ternyata happy tummy juga jadi salah satu kunci perkembangan anak. All of our senses also can be delighted by something we eat:
  • Rasa enak mengirim signal ke otak melalui indra pengecap
  • Harum masakan mengirim signal ke otak melalui indra penciuman
  • Suara pada saat memasak mengirim signal ke otak melalui indra pendengaran
  • Tata cara penyajian makanan mengirim signal ke otak melalui indra penglihatan
Ya kaan.. Jadi mama dan papa jangan lupa terus memberikan makanan yang memiliki konsistensi penampilan, aroma, suara dan rasa. Kondisi kenyang (that I mention as happy tummy. LOL) mengirimkan signal positif yang ditangkap otak sebagai seuatu yang menggembirakan. Jadi kalau perut kenyang mau berkegiatan apapun tentunya hasilnya juga akan maksimal.
​
Terakhir adalah peran Bebelac dalam pemenuhan nutrisi. Susu pertumbuhan Bebelac yang dilengkapi dengan Fish Oil serta Omega 3 & Omega 6 yang ditingkatkan, FOS:GOS 1:9 yang dipatenkan serta Vitamin/ Mineral dapat menjadi salah satu sumber nutrisi si Kecil untuk mendukung kemampuan berpikir, sistem pencernaan, serta pertumbuhan yang optimal. Suprisingly hanya Bebelac yang memiliki formula selengkap ini. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisinya, maka si Kecil akan lebih siap untuk menerima stimulasi kepada akal dan hatinya.

Picture

Ramadhan dapat menjadi momen bagi para ibu untuk mengajarkan berbagai aksi kebaikan. Mari kita asah terus kebaikan dan kebesaran hati si kecil, mengubah empati menjadi aksi sehingga ia berguna bagi banyak orang disekitarnya. Lakukan yang terbaik untuk perkembangan fisik, Intelektual (IQ), emosi (EQ), social (SQ) agar anak cepat tanggap ya bunda!
0 Comments



Leave a Reply.

    Picture

    Author

    ​Hello to all die hard mom. I’m Savitri Makes, this blog is about my life surrounded by two little munchkin finding perfect parenting platform. Inspiring? Not really. More like me sharing insights about #motherhoodlyfe. Enjoy!



    Archives

    August 2020
    July 2020
    February 2020
    November 2019
    October 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019

    Categories

    All
    Places
    Review
    SelfThoughts
    Stuff

    RSS Feed

Copyright © 2019 Savitri makes. All Rights Reserved.
  • Home
  • About
  • Blog
    • Review >
      • Places
      • Stuff
    • Playdate
    • GreenMama
    • Self Thoughts
    • All
  • Contact
  • Subscribe